Minggu, 02 September 2012

MENTERI BUMN, SARINAH DAN LAHAN DI KALTIM

Dahlan Iskan: BUMN Tidak Maju, Direksi Harus Siap Diganti
Penulis : Didik Purwanto | Jumat, 31 Agustus 2012 | 08:54 WIB
KOMPAS/HERU SRI KUMORO Menteri BUMN Dahlan Iskan
 
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan menganggap bahwa menghadiri perayaan ulang tahun anak usaha perusahaan BUMN hanyalah buang-buang waktu saja. Namun semalam, Dahlan menyempatkan hadir untuk pertama kalinya. Kebetulan semalam adalah perayaan ulang tahun PT Sarinah Persero ke-50. Puncak perayaan ulang tahun dilakukan di Hotel Sari Pan Pacific.
"Saya baru sekali ini menghadiri peringatan ulang tahun BUMN. Dari 141 BUMN yang ada, baru kali ini saya datang pas di perayaan ulang tahunnya. Sebenarnya menghadiri perayaan ulang tahun itu tidak produktif, hanya buang-buang waktu saja. Tapi saya hadir di sini, karena saya ingin tahu Direktur Utama Sarinah. Kebetulan semua direksi termasuk Direktur Utamanya itu wanita," kata Dahlan saat memberikan sambutan di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Kamis malam (30/8/2012).
Sebenarnya Dahlan Iskan harus memberikan sambutan perayaan ulang tahun Sarinah tepat pukul 19.00 wib. Apalagi di acara tersebut juga turut hadir Menteri Perdagangan Gita Wiryawan, Kepala Bappenas Armida Alisyahbana serta direksi BUMN. Namun Dahlan memang baru saja menghadiri perayaan Hari Teknologi Nasional di Bandung pada pagi harinya. Sehingga sempat dikabarkan bahwa Dahlan tidak hadir dalam acara tersebut.
Tiba-tiba, pukul 20.30 wib, Dahlan datang secara mendadak. Sebagian tamu undangan juga sudah pulang. Namun Dahlan tetap tenang. "Saya ingin wanita lebih banyak tampil di BUMN. Dari hasil penelitian, perusahaan yang dipimpin wanita, termasuk perusahaan saya dulu, selalu sukses. Saya bisa tidur nyenyak karena wanita itu bisa dipercaya," kenangnya.
Dahlan berharap bahwa dengan kepemimpinan yang baru ini, PT Sarinah Persero bisa maju. "Tapi prinsip saya terserah direksi. Mau perusahaan itu maju, mundur, mati atau bahkan tutup, itu terserah mereka. Yang penting, kalau perusahaan BUMN itu tidak maju, direksinya harus siap diganti," pesannya.
Editor :
Erlangga Djumena
 
 
Gubernur Kaltim Tantang Dahlan Iskan
Penulis : Didik Purwanto | Rabu, 29 Agustus 2012 | 19:24 WIB
 
KOMPAS/ALIF ICHWAN Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.
 
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak meminta Menteri BUMN Dahlan Iskan menunjukkan bukti bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dinilai omong kosong dalam merealisasikan lahan untuk pertanian seluas 100.000 hektar. Lahan tersebut rencananya untuk menyukseskan program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

"Saya minta Pak Dahlan mau menunjukkan daerah mana, bahkan kalau bisa perusahaan mana yang tidak menyetujui rencana GP3K tersebut," kata Awang di Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibitions (IIICE), di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (29/8/2012).

Menurut Awang, pihaknya sudah memberikan lampu hijau kepada pemerintah agar memakai lahan di Kalimantan untuk mendukung program tersebut. Namun, semua wewenang pemberian izin pemakaian lahan untuk GP3K ini hanya bisa dilakukan oleh pemerintah kabupaten setempat.

Awang merasa tidak semua pemerintah kabupaten menolak rencana program tersebut. Apalagi pemerintah provinsi pun sudah menyetujui program ini.

"Di satu daerah mungkin ada masalah, tapi belum tentu daerah lainnya," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Awang, beberapa lahan di Kalimantan saat ini memang sedang mengalami masalah, contohnya overlapping dengan perusahaan lain. Namun, dengan penyelesaian dari pihak provinsi dan pemerintah daerah, masalah lahan tersebut diharapkan bisa selesai secepatnya.

Awang merasa bahwa kesalahan masalah lahan ini bukan hanya kesalahan pemerintah daerah saja, melainkan merupakan kesalahan tata ruang wilayahnya yang belum diselesaikan dengan baik.

"Nanti, 5 September 2012 akan kita undang semuanya. Mulai dari pemda, BUMN, swasta," katanya.

Selain itu, Awang meminta Dahlan Iskan tak mundur dari Kalimantan Timur. Sebab, investor lain akan masuk ke Kaltim jika BUMN mundur.

"Tentunya kalau disuruh milih, ya, saya pilih BUMN sebagai prioritas dong," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan membatalkan rencana perluasan area pertanian di Kalimantan Timur seluas 100.000 hektar.

"Kami cabut dari Kalimantan, semua itu (intensifikasi lahan sawah) itu hanya omong kosong. Tidak ada itu tanah seluas 100.000 hektar," kata Dahlan di kantor pusat PT Pertani, Jakarta, Selasa (28/8/2012).

Menurut Dahlan, lahan pertanian itu memang ada, tetapi sarat dengan masalah. Hal itu diketahui setelah pihak Kementerian BUMN mengurus perizinannya.

Diketahui Dahlan, izin tanah sudah diberikan kepada perusahaan perkebunan kelapa sawit. Dahlan pun menilai pemerintah daerah setempat tidak memiliki komitmen mencetak lahan sawah baru.

"Termasuk yang sudah dijanjikan itu malah sudah diberikan ke perkebunan sawit," tegasnya.

Tak hanya masalah lahan yang membuat Dahlan kecewa denga Kalimantan Timur, dirinya juga menemukan ada masalah dan kecurangan lainnya.

"Saat kami urus surat izin untuk tanah tersebut, ternyata tanah yang diberikan adalah lahan sebelahnya," jelasnya.

Karena membatalkan proyek penambahan lahan sawah baru di Kalimantan Timur, kini Dahlan mengintip potensi penambahan lahan sawah di daerah lain. Sayangnya, Dahlan ogah menyebutkan provinsi yang diincarnya itu.

"Calonnya sudah ada. Tetapi saya tidak mau ngomong, ah. Nanti kejadian lagi kayak seperti ini," ujarnya.
Editor :
Ana Shofiana Syatiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar