Rabu, 22 April 2015

Harta Warisan

Harta Warisan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Dua bersaudara dari keluarga yang berkecukupan. Setelah kematian kedua orang tuanya, mereka kini harus membagi harta warisan yang ditinggalkan. Namun setelah harta tersebut dibagikan, kedua bersaudara ini tidak pernah hidup rukun dan damai. Sang kakak menuding bahwa adiknya mewarisi lebih banyak dari yang dimilikinya. Sang adik juga menuding hal yang sama terhadap kakaknya, bahwa sang kakak memiliki harta warisan lebih banyak dari yang diwarisinya. Keduanya saling menuding bahwa pembagian harta tersebut tidaklah adil dan seimbang.

Mereka sudah melewati berbagai proses hukum, namun tetap saja persoalan mereka tak dapat diatasi secara memuaskan. Semua nasihat tak pernah berhasil. Semua keputusan seakan tawar. Keduanya tak dapat menerima semua nasihat dan keputusan yang diberikan.

Setelah mencari dan mencari akhirnya mereka menemukan seorang guru yang bijak. Kedua bersaudara tersebut datang ke hadapannya dengan harapan bahwa duri yang selama ini menusuk daging dan menghancurkan hubungan persaudaraan mereka dapat dikeluarkan.

Sang bijak bertanya kepada sang kakak; "Anda yakin bahwa harta yang dimiliki adikmu melebihi warisan yang engkau terima?" Sang kakak dengan penuh yakin menjawab; "Sungguh demikian!" Sang bijak lalu berpaling kepada sang adik dan m
... baca selengkapnya di Harta Warisan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Rabu, 01 April 2015

Acara Media Gathering Bersama Direksi PT. Rekayasa Industri



INDONESIAJAYA.COM - Jajaran Direksi BUMN PT Rekayasa Industri (Rekind) mengadarakan acara Media Gathering sambil beramah tamah dengan puluhan pewarta media nasional di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa, 1 April 2015. Direktur Utama  Rekind Firdaus Syahril didampingi Direktur Keuangan Drs. Hendradi Gunarso, MM, Direktur Operasional Ir. Alex Dharma Balen, Direktur Bisnis Ir. Qomaruzzaman dan Direktur Operasi Eddy Herman Harun memaparkan kinerja perusahaan yang antara lain kemajuan kinerja perusahaan BUMN papan atas tersebut. 

Menurut Firdaus, Rekayasa    Industri    (Rekind)    adalah perusahaan yang didirikan oleh Pemerintah pada 12 Agustus 1981 dengan misi untuk meningkatkan  kemandirian  bangsa  dalam bidang    Engineering,    Procurement    and construction    (EPC)    untuk    mendukung pembangunan    Industri    &    Infrastruktur Nasional. Hingga saat ini, Rekind yang didukung  lebih dari  1.100  orang  talenta  engineer  terbaik bangsa mampu menorehkan tinta emas melakukan pengerjaan 134 proyek dalam lingkup nasional maupun regional. Melalui fokus pada pengembangan strategic usiness     unit     (SBU):     Refinery & Etrochemical;  Mineral,  Environment  & frastructure ;   Onshore   Oil   &   Gas   ; Offshore Oil & Gas ; Geothermal & Power ant,     Rekind     terus     mengasah  dan mengembangkan kemampuan EPC bangsa. 

E P C  adalah pengerjaan proyek yang dikerjakan secara keseluruhan, tidak dapat dilakukan secara parallel, namun seri, dimana pengerjaan fase engineering perlu diselesaikan terlebih dahulu, diamati potensi prosesnya dan jika memenuhi kriteria yang ditetapkan, baru dilanjutkan kepada fase selanjutnya. Proses approval didasarkan pada spesifikasi tertentu, maka pada bisnis EPC, pengerjaan proyek dapat diselesaikan, jika proyek tersebut dapat menghasilkan produk dengan kapasitas yang telah tertera dalam kontrak. Fase Pengerjaan dikerjakan pada fase konstruksi (buy design), sedangkan fase desain dikerjakan oleh pihak lain

Lebih jaauh Firdaus menyatakan bahwa Bisnis EPC, membutuhkan intregrasi antara desain fisik, teknologi proses serta proven capacity dalam menghasilkan produksi. Pada tahap ini, Perusahaan EPC mempunyai kekeluasaan untuk melakukan inovasi atau melalui tahap Value Engineering, dimana, proses teknologi dikembangkan, disesuaikan   untuk dapat diterapkan dalam proyek proses produksi sesuai dengan parameter, kualitas dan kuantitas.

LINK SLIDESHARE:

http://www.slideshare.net/ruslan_andy_chandra/selayang-tayang-dari-pt-rekayasa-industri-rekind
http://www.slideshare.net/ruslan_andy_chandra/presentasi-media-gathering