Rabu, 12 Desember 2012

Abum Peluncuran Buku "Raden Saleh" di Goethe Institut, Jakarta


Buku Raden Saleh telah dipersembahkan oleh penyusunnya Dr. Werner Kraus. Terdiri dari 3 seri bahasa yakni Inggris, Indonesia dan Jerman.  Saat diluncurkan (11/12/12) yang tersedia adalah Bahasa Inggris. Sedangkan  bahasa Indonesia masih berbentuk contoh. Dan akan selesai dalam seminggu kemudian. Sedangkan yang berbahasa Jerman diperkirakan selesai pada Januari 2013. Buku tersebut berukuran 35cm x 25cm dengan 357 halaman, termasuk 123 halaman teks ilustrasi, 25 halaman lithography dan 118 halaman lukisan. Kulit muka dan belakang terdiri dari hardcover dan bersampul artistik  dengan ISBN 978-602-18212-1-3. Pemesanan buku tersebut dapat di email ke brahm@afterhour.books.com


Prof. Wardiman Dojonegoro sedang memberikan sambutannya selaku Ketua Dewan Juri Lomba Esai Raden Saleh


Dr. Werner Kraus (tengah)  Penulis Buku "Raden Saleh  The Beginning of Moden Indonesia Painting ." sedang menjelaskan kepada wartawan media massa sejarah Raden Saleh dan suka dukanya menyusun buku ini

Bapak Hasyim Djojohadikusumo bersama Direktur Goethe-Institut Asia Tenggara, Australia dan New Zealand, Bapak Franz Xaver Agustin dan Prof. Peter Carey


Bapak Hasyim Djojohadikusumo beramah-tamah bersama Prof Wardiman Djojonegoro da Prof.Peter Carey



Bapak Hasyim Djojohadikusumo bersama Bapak Prof. Wardiman dan undangan VIP di Goethe Institut.

 

"Dari lubik hati saya" mungkin demikianlah ya ng akan disampaikan  Bapak Hasyim Djojohadikusumo saat beramah-tamah bersama Prof. Wardiman dan  Prof. Peter Carey


'Saya pesan buku Raden Saleh' demikian 
Bapak Hasyim Djojohadikusumo menyampaikan langsung kepada Bapak Brahmantyo dari after hoursbooks


Dr. Werner Kraus Penyusun Buku Raden Saleh  bersama Penulis yang juga Creator Satu Meter untuk Roda Dua, www.satumeter.com, Ruslan Andy Chandra

Prof. Wardiman  Mantan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan bersama Penulis di Goethe Institut, Jakarta

 
 Ruslan Andy Chandra, saat yang menyenangkan bersama Bapak Hasyim Djojohadikusumo dan menjelaskan program  kreasi saya "Satu Meter untuk Roda Dua."  www.satumeter.com. Seusai acara Peluncuran Buku Raden Saleh di Goethe Institut, Jakarta
 
 



Selasa, 11 Desember 2012

Buku "Raden Saleh Awal Lukisan Indonesia Modern" dan Hasyim Djojohadikusumo




Buku "Raden Saleh dan Awal Lukisan Indonesia Modern."

Bapak Hasyim Djoyohadikusumo (tengah) bersama Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Prof.dr.ing. Wardiman Djoyonegoro dan Undangan

Penulis dan Creator Satu Meter untuk Roda Dua, Ruslan Andy Chandra bersama Bapak Hasyim Djojohadikusumo











Bapak Hasyim Djojohadikusumo sedang memesan Buku langsung kepada Bapak Brahmantyo dari after hoursbooks

JAKARTA, INDONESIAJAYA. Sukses besar Pameran seni  komprehensif pertama karya pelukis Maestro Raden Saleh (1809 - 1880) yang berlangsung di Galeri Nasional Indonesia pada bulan Juni 2012. Telah menarik lebih dari 20.000 pengunjung dari Indonesia dan seluruh dunia. Pameran tersebut berlangsung selama  tiga minggu,. Hal ini menunjukkan bahwa di Jakarta, Raden Saleh telah sukses dan melegenda.
Buku "Raden Saleh dan Awal Lukisan Indonesia Modern."

Enam bulan kemudian, (11/12) Goethe-Institut Indonesia, bersama-sama dengan Kedutaan Besar Jerman, mempersembahkan buku  
Raden Saleh dan Awal Lukisan Indonesia Modern.”  Buku tersebut mengangkat  otoritatif pertama pada kehidupan dan karya seniman Jawa yakni Raden Saleh. Buku ini diterbit  berdasarkan riset dan  disusun oleh oleh kurator pameran, Dr Werner Kraus.

Buku Raden Saleh dijual untuk umum terdiri dari 3 seri bahasa yakni Inggris  (Rp.990.000), Indonesia (Rp.880.000) dan Jerman (Rp.990.000).  Saat diluncurkan (11/12/12) yang tersedia adalah Bahasa Inggris. Sedangkan  bahasa Indonesia masih berbentuk contoh. Dan akan selesai dalam seminggu kemudian. Sedangkan yang berbahasa Jerman diperkirakan selesai pada Januari 2013. Buku tersebut berukuran 35cm x 25cm dengan 357 halaman, termasuk 123 halaman teks ilustrasi, 25 halaman lithography dan 118 halaman lukisan. Kulit muka dan belakang terdiri dari hardcover dan bersampul artistik  dengan ISBN 978-602-18212-1-3. Pemesanan buku tersebut dapat di email ke brahm@afterhour.books.com

Dalam  perbincangan khusus dengan Ruslan Andy Chandra  dari LiputanSatu.Com.   Direktur Goethe-Institut Asia Tenggara, Australia dan New Zealand, Franz Xaver Agustin.   "Hasyim Djojohadikusumo menyumbang banyak kata Agustin." Jumlah sekitar lima puluh ribu dollar (US. 50, 000) biaya tersebut untuk membuat ruangan khusus di Galeri Nasional, Jakarta.  Pengadaan interior,  alat pendingin serta peralatan  pendukung untuk ruang galeri Raden Saleh.

Sebelumnya juga pada pidato resminya Franz Agustin  di depan para Duta Besar dan perwakilan negara-negara sahabat, undangan dan para tokoh Indonesia termasuk Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof.dr.ing. Wardiman Djoyonegoro. Franz  menucapkan terima kasih kepada berbagai pihak atas terbitnya Buku Raden Saleh tersebut. Secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Hasyim atas dukungannya untuk pembuatan ruang Galery khusus Raden Saleh  di Jakarta. 

Malam itu terlihat Bapak Hasyim Djojohadikusumo tampak sangat akrab dan banyak berbincang  dengan Prof. dr.ing. Wardiman Djoyonegoro dan para tamu.  Sebelum meninggalkan acara Bapak Hasyim tampak  ke ruangan pemesanan buku, Dan langsung memesan buku-buku Raden Saleh kepada Lans Brahmantyo dari after hoursbooks.(rac).



Buku "Raden Saleh dan Awal Lukisan Indonesia Modern."

Bapak Hasyim Djoyohadikusumo (tengah) bersama Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof.dr.ing. Wardiman Djoyonegoro dan Undangan

Penulis dan Creator Satu Meter untuk Roda Dua, Ruslan Andy Chandra bersama Bapak Hasyim Djojohadikusumo
Bapak Hasym Djojohadikusumo
Bapak Hasyim Djojohadikusumo sedang memesan Buku langsung kepada Bapak Brahmantyo dari after hoursbooks

JAKARTA,LIPUTANSATU.COM. Sukses besar Pameran seni  komprehensif pertama karya pelukis Maestro Raden Saleh (1809 - 1880) yang berlangsung di Galeri Nasional Indonesia pada bulan Juni 2012. Telah menarik lebih dari 20.000 pengunjung dari Indonesia dan seluruh dunia. Pameran tersebut berlangsung selama  tiga minggu,. Hal ini menunjukkan bahwa di Jakarta, Raden Saleh telah sukses dan melegenda.
Buku "Raden Saleh dan Awal Lukisan Indonesia Modern."

Enam bulan kemudian, (11/12) Goethe-Institut Indonesia, bersama-sama dengan Kedutaan Besar Jerman, mempersembahkan buku  
Raden Saleh dan Awal Lukisan Indonesia Modern.”  Buku tersebut mengangkat  otoritatif pertama pada kehidupan dan karya seniman Jawa yakni Raden Saleh. Buku ini diterbit  berdasarkan riset dan  disusun oleh oleh kurator pameran, Dr Werner Kraus.

Buku Raden Saleh dijual untuk umum terdiri dari 3 seri bahasa yakni Inggris  (Rp.990.000), Indonesia (Rp.880.000) dan Jerman (Rp.990.000).  Saat diluncurkan (11/12/12) yang tersedia adalah Bahasa Inggris. Sedangkan  bahasa Indonesia masih berbentuk contoh. Dan akan selesai dalam seminggu kemudian. Sedangkan yang berbahasa Jerman diperkirakan selesai pada Januari 2013. Buku tersebut berukuran 35cm x 25cm dengan 357 halaman, termasuk 123 halaman teks ilustrasi, 25 halaman lithography dan 118 halaman lukisan. Kulit muka dan belakang terdiri dari hardcover dan bersampul artistik  dengan ISBN 978-602-18212-1-3. Pemesanan buku tersebut dapat di email ke brahma@afterhour.books.com

Dalam  perbincangan khusus dengan Ruslan Andy Chandra  dari LiputanSatu.Com.   Direktur Goethe-Institut Asia Tenggara, Australia dan New Zealand, Franz Xaver Agustin.   "Hasyim Djojohadikusumo menyumbang banyak kata Agustin." Jumlah sekitar lima puluh ribu dollar (US. 50, 000) biaya tersebut untuk membuat ruangan khusus di Galeri Nasional, Jakarta.  Pengadaan interior,  alat pendingin serta peralatan  pendukung untuk ruang galeri Raden Saleh.

Sebelumnya juga pada pidato resminya Franz Agustin  di depan para Duta Besar dan perwakilan negara-negara sahabat, undangan dan para tokoh Indonesia termasuk Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof.dr.ing. Wardiman Djoyonegoro. Franz  menucapkan terima kasih kepada berbagai pihak atas terbitnya Buku Raden Saleh tersebut. Secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Hasyim atas dukungannya untuk pembuatan ruang Galery khusus Raden Saleh  di Jakarta. 

Malam itu terlihat Bapak Hasyim Djojohadikusumo tampak sangat akrab dan banyak berbincang  dengan Prof. dr.ing. Wardiman Djoyonegoro dan para tamu.  Sebelum meninggalkan acara Bapak Hasyim tampak  ke ruangan pemesanan buku, Dan langsung memesan buku-buku Raden Saleh kepada Lans Brahmantyo dari after hoursbooks.(rac).


Sabtu, 08 Desember 2012

Prof. Richard Krevolin Memberikan Kuliah Tentang Perfiliman Hollywood di @America










 

Prof. Richard Krevolin and Andy Chandra




Deskripsi:

Looking at archetypical characters in Hollywood films and decoding how messages and meanings are presented to the world, this seminar will help us understand ourselves and others much better. This will be a lively and interactive discussion with Prof. K. and a panel of Indonesian filmmakers. Come and tell us what you think!
Richard Krevolin is a graduate of Yale University. Richard went on to earn a master’s degree in screenwriting at UCLA’s School of Cinema-Television, and a master’s degree in playwriting and fiction from USC. From 1990 - 2002, Richard taught both undergraduate and graduate writing classes at the USC School of Cinema/TV as well as UCLA Film School, Ithaca and Pepperdine. Under his guidance, his students have sold books, film scripts and TV shows to numerous publishing houses, Universal, Paramount, Dreamworks and other studios. This year, he just wrote and directed the feature length documentary, Making Light in Terezin. He is the author of the books, Screenwriting From The Soul (St. Martins Press), Pilot Your Life (Prentice-Hall), How To Adapt Anything Into A Screenplay (Wiley and Sons) and Screenwriting in the Land of OZ (Adams Media). Richard also has several screenplays and stageplays under option and in development. He was one of the writers of the documentary, Fiddler on the Roof: 30 Years of Tradition. His play, King Levine opened at the Odyssey Theater under the direction of Joseph Bologna and after receiving rave reviews, transferred to The Tiffany. More info at www.ProfK.com or www.PowerStoryConsulting.com
 
 

 http://atamerica.or.id/events/792/The-Hollywood-Lens

Kamis, 06 Desember 2012

Agreement Signed to Put VOA Programs on Sky Net Satellite TV to Burma


NonProfit
Agreement Signed to Put VOA Programs on Sky Net Satellite TV to Burma  

VOA Director David Ensor (center right) along with Myint Myint Win (center left), Managing Director of Sky Net, sign the agreement to broadcast VOA content to Burma. US Ambassador Derek Mitchell (right) looks on.
RANGOON, BURMA - Audiences in Burma will soon have a new way to watch Voice of America television programs following a breakthrough agreement between the Broadcasting Board of Governors (BBG), the U.S. government agency responsible for VOA, and Sky Net, a regional direct-to-home satellite provider.

The deal was signed Thursday in Rangoon by Voice of America Director David Ensor and Daw Myint Myint Win, managing director of Shwe Than Lwin Media Co. Ltd., which operates Sky Net.

Burmese government officials and Victor Ashe, a member of the BBG's governing board, attended the event. U.S. Ambassador to Burma Derek Mitchell called it "a point of progress in the development of a rich media culture."

Under the terms of the agreement, Sky Net will carry BBG content, starting with a new VOA Asia TV channel that will provide Burmese-language news, as well as English-language education, information and entertainment programs.

The line-up includes popular VOA music programs, as well as science shows and the English language news magazine program  On Assignment, which showcases VOA reporting from around the world and lets front-line journalists share their experiences from the field.

VOA Director Ensor thanked the government of Burma, BBG officials and the Sky Net management team for helping to arrange what he called an "historic event."   Ensor said he was "excited about the potential for expanding VOA's audience," and hoped viewers and listeners would communicate to VOA reporters, anchors and producers what they would like to see and hear.

Ashe had traveled to Burma with fellow Board members Susan McCue and Michael Meehan and Radio Free Asia President Libby Liu, along with a team of online technical experts to help Burma's fledgling Internet and mobile expansion efforts, as the country expands the scope of its international economic relationships.

"The leadership of BBG, RFA and VOA are committed to helping the people of Burma open up a free media during this historic time of democratic transition," the BBG delegation said in a statement. "On the heels of last month's historic visit by President Obama and Secretary of State Clinton, BBG board members and staff have been on the ground in discussions with the government officials, democracy leaders such as Aung San Suu Kyi, media companies and citizens looking to expand the free flow of information within Burma. Today's signing is another step to reach even more of the Burmese people through satellite television."

VOA broadcasts 25 hours of radio and three hours of TV per week into Burma, while RFA provides 21 hours of radio and 2.5 hours of TV, providing information in seven ethnic languages in addition to Burmese. According to recent research by Gallup, each week U.S. civilian international broadcasters reach 21% of Burmese age 15 and older across all languages, platforms and programs.

Earlier this year, Voice of America signed an  agreement that allows state-run radio and television in Burma to air VOA English teaching programs.

For more information about this release contact Kyle King at the VOA Public Relations office in Washington at (202) 203-4959, or write kking@voanews.com.  For more information about VOA visit the Public Relations website at  www.insidevoa.com, or the main news site at www.voanews.com.
Stay Connected

Like us on Facebook    View our videos on YouTube    Follow us on Twitter       
330 Independence Ave., SW
Washington, District of Columbia 20237
202-203-4959

Minggu, 02 Desember 2012

"123 SURGA" Persembahan MAVICO BAND dari Bandung


                         
 

JAKARTA,INDONESIA JAYA - Band pendatang baru yang berasal dari kota kembang ini bernama MAVICO BAND yang beranggotakan Izzy (Vocal) Asya (Guitar) Denny (Bass) Tama (Drum). Single Perdananya Mavico Band ini yang berjudul " 123 surga " Diciptakan oleh Asya (Guitar), yang menceritakan tentang curahan hati seseorang kepada pasangannya seperti membayangkan di surga. Genre lagu “123 Surga“ bernuasakan pop rock dengan sentuhan gitar akustik, Keyboard dan balutan string orchestra yang begitu menyentuh hati.Penggarapan single album perdana ini melibatkan orang -orang yang sudah tidak asing lagi di kalangan musisi-musisi Bandung.
Yang terakhir, semoga karya single perdana Mavico’ ini dapat memberikan warna baru dan kepuasan bagi para pencinta musik Indonesia diseluruh tanah air.

Link For Share :

Link For Youtube :
 http://youtu.be/6kP81eX6fuk 



Single Hit
“123 SURGA”

Info social network :

Twitter : @BAND MAVICO


 “123 Surga”
Cipt.Asya Mavico


Malam Ini Aku Bersama Kamu..
Ku Berikan Semua Cinta Yang Ada Kepadamu..
Oh Kekasih Aku Sangat Sayang Padamu..
Cobalah Rasakan Curahan Cinta Ini..

Oh Sayangku Dengarkanlah Janji Ku
Ku Akan Setia Kepadamu Ku Slalu Akan Menjaga Mu..
Oh Kekasih Aku Sangat Sayang Padamu..
Cobalah Rasakan Curahan Cinta Ini..

(reff)

Satu Ku Tatap Mata Mu..
Dua Ku Pegang Tangan Mu..
Tiga Cinta Ini Jadi Surga..
Malam Ini Milik Kita..
Ku Jadikan Ini Indah..
Bersama Ku Dalam Cinta Kita Berdua..houwoooo

Malam Ini Milik Kita,,
Ku Jadikan Ini Indah..
Bersama Ku Dalam Cinta..

Satu Ku Tatap Mata Mu..
Dua Ku Pegang Tangan Mu..
Tiga Cinta Ini Jadi Surga..
Malam Ini Milik Kita..
Ku Jadikan Ini Indah..
Bersama Ku Dalam Cinta Kita Berdua..
Cinta Ini Jadi Surga..


BLUE ROOM RECORDS
                                     FB : http://www.facebook.com/Blueroom Twit : @blueroom


Official BMW fleet hand over to Singapore Sports Council for Standard Chartered Marathon Singapore 2012

 
 

 Official BMW fleet hand over to Singapore Sports Council for Standard Chartered Marathon Singapore 2012.

Full and Half Marathon runners stand a chance to win a brand new BMW X1 sDrive20i.

Singapore – BMW Asia today announced their continued sponsorship of the Standard Chartered Marathon Singapore 2012 (SCMS) for the second consecutive year, by providing more than 25 units of BMW cars, with a mixture including; the flagship BMW 7 Series, the BMW 3 Series sedan, as well as sports activity vehicles like the BMW X1 and BMW X5.

Mr Lim Teck Yin, Chief Executive Officer, Singapore Sports Council, and Chairman of the SCMS 2012 Organising Committee said: “BMW’s continued support of the SCMS exemplifies how Corporate Singapore can be involved in sports events to engage their consumers in a meaningful way and help them live better through sports. Through its Pacers’ Programme and Team BMW – BMW has taken customer engagement to a deeper level. This builds brand awareness, affinity and loyalty in the long run. As we see more major sports events introduced in Singapore’s sports calendar, especially with the new Sports Hub opening in 2014, we encourage more companies to consider using sports as a channel to engage their customers.”

“BMW is pleased to be participating in the Standard Chartered Marathon Singapore 2012 for the second year. Contrary to popular belief, marathon running and BMW cars actually have a lot in common. While marathon runners aim to cover as much distance with as little energy spent, BMW cars are engineered to achieve more power without compromising on fuel efficiency and CO2 emissions thanks to the Efficient Dynamics technology,” said Mr Neil Fiorentinos, Managing Director of BMW Group Asia.

The philosophy behind the Efficient Dynamics technology comprises of a highly efficient engine through air and fuel management, minimised energy loss, lightweight design and superior aerodynamics. In principle, these are also core aspects of marathon running; proper breathing techniques, efficient use of energy and lightweight or aerodynamic running gear.

Apart from sponsoring the fleet, BMW Asia will also be providing a brand new BMW X1 sDrive20i for the runners of the Full and Half Marathon (more details as below).

BMW’s Participation in Standard Chartered Marathon Singapore 2012
Similar as before, BMW Asia will be unveiling a series of initiatives aimed at further engaging participants and improving the race experience for SCMS 2012 runners, in the lead up to and during the race on 2 December 2012.
Runners of the Full and Half Marathon will also have a chance to win a brand new BMW X1 sDrive20i by joining Team BMW. This will be complemented with a series of activities including running clinics where runners will be given expert coaching to hone their technique and performance ahead of SCMS 2012.

BMW will also be sponsoring the pacers programme for Full Marathon runners to help them improve and achieve their personal bests. And as the official car, a fleet of more than 20 BMW cars will be deployed to provide medical, logistics and operational support on race day.

Win the BMW X1 sDrive20i
All Singapore citizens and Singapore Permanent Residents, who are 18 years and above as of the date they signed up for either the Full Marathon or Half Marathon race category of the SCMS 2012, will be eligible to win the BMW X1 sDrive20i simply by registering for Team BMW. A point system and random draw will then determine the lucky winner of the BMW X1 sDrive20i, which will be conducted on 12 December 2012.

The BMW X1 is a tremendously popular compact all-rounder that has proved to be a bestseller with more than 300,000 units already delivered worldwide. The stand-out position of the BMW X1 is also reflected in the many national and international prizes bestowed on the BMW X model in recognition for its designed, deriving characteristics and high safety levels, including; Readers’ Choice for Off-Roader of the Year by “OFF ROAD” magazine, Red Dot Designed Award 2011 and 5-star Euro NCAP safety rating, just to name a few.

Now, the new BMW X1 comes equipped with a more powerful engine powered by BMW TwinPower Turbo technology and a broad spread of BMW EfficientDynamics technology fitted as standard to give the sports utility vehicle the tools to further increase its lead over the competition in terms of sporting ability and efficiency.

For media enquiries, please contact:
BMW Group Asia
Corporate Affairs DepartmentSethipong Anutarasoti
Tel: +65 6838 9630
Email: Sethipong.anutarasoti@bmwasia.com

Daniel Chan
Tel: +65 6838 9639
Email: daniel.chan@bmwasia.com
Media Website: www.press.bmwgroup.com

The BMW Group
The BMW Group is one of the most successful manufacturers of automobiles and motorcycles in the world with its BMW, MINI, Husqvarna Motorcycles and Rolls-Royce brands. As a global company, the BMW Group operates 29 production and assembly facilities in 14 countries and has a global sales network in more than 140 countries.

In 2011, the BMW Group sold about 1.67 million cars and more than 113,000 motorcycles worldwide. The profit before tax for the financial year 2011 was euro 7.38 billion on revenues amounting to euro 68.82 billion. At 31 December 2011, the BMW Group had a workforce of approximately 100,000 employees.

The success of the BMW Group has always been built on long-term thinking and responsible action. The company has therefore established ecological and social sustainability throughout the value chain, comprehensive product responsibility and a clear commitment to conserving resources as an integral part of its strategy. As a result of its efforts, the BMW Group has been ranked industry leader in the Dow Jones Sustainability Indexes for the last eight years.

www.bmwgroup.com
Facebook: http://www.facebook.com/BMWGroup
Twitter: http://twitter.com/BMWGroup
YouTube: http://www.youtube.com/BMWGroupview
Google+: http://googleplus.bmwgroup.com

ACARA APINDO: Indonesia Services Dialogue (ISD)

Sektor jasa memainkan peran yang semakin signifikan dalam perekonomian nasional dan penciptaan lapangan kerja. Pertumbuhan nilai tambah dan pekerjaan di sektor jasa jauh lebih cepat dibanding sektor-sektor utama lainnya. Nilai output di sektor jasa berkembang hampir dua kali lebih cepat, sedangkan pekerjaan di sektor jasa meningkat lebih dari dua kali kecepatan yang dicatat sektor pertanian, manufaktur, dan pertambangan pada tahun 2000-an.

Hanya dalam waktu satu dekade, pangsa jasa terhadap PDB meningkat dari 44 persen menjadi lebih dari 50 persen, sedangkan pangsa pekerjaan di sektor jasa naik dengan besaran serupa, hingga sedikit kurang dari 50 persen dari semua pekerjaan yang tercatat di tahun 2010.

Pertumbuhan di sektor jasa sangat penting karena berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan penciptaan lapangan kerja. Pertumbuhan sektor jasa juga sangat penting untuk menghindari timbulnya sumbatan dalam kegiatan usaha dan pembangunan nasional. Mengapa? Sebab sektor jasa merupakan "pelumas" yang membuat perekonomian berfungsi secara efektif, khususnya jasa keuangan, telekomunikasi, transportasi, dan distribusi.

Meski disadari bahwa peran sektor jasa sangat krusial, tampaknya belum ada perhatian khusus dari berbagai pihak untuk mengembangkan sektor ini. Isu yang perlu mendapat perhatian adalah mengenai kualitas dan efisiensi sektor jasa. Kualitas dan efisiensi sektor jasa akan memengaruhi biaya menjalankan usaha, iklim investasi, penciptaan lapangan kerja, dan daya saing perekonomian Indonesia di kancah internasional.

Pengembangan sektor jasa memerlukan kerja sama seluruh pemangku kepentingan – pemerintah, swasta, dan akademisi – guna menciptakan pendekatan yang lebih strategik dan terintegrasi dalam meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan sektor jasa di Indonesia. Diperlukan pula riset-riset ekonomi dan diskusi sebagai input dalam rangka penyusunan kebijakan dan regulasi yang mendukung berkembangnya sektor jasa.

Indonesia Services Dialogue (ISD) adalah sebuah forum bagi para pemangku kepentingan di sektor jasa, yaitu pemerintah, pengusaha, dan akademisi untuk mendiskusikan berbagai opsi reformasi untuk meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi sektor jasa Indonesia.

APINDO mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri forum publik pertama Indonesia Services Dialogue pada:

Hari/Tanggal : Jumat, 30 November 2012
Waktu : 09.00 - 11.35 WIB
Tempat : Financial Hall, Financial Club Jakarta, Lt. 2, Graha CIMB Niaga, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 58, Jakarta 12190
Acara & Pembicara : Lihat agenda

Untuk konfirmasi kehadiran, silakan mengirimkan e-mail ke: daniel.purba@apindo.or.id

Demikian undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.

AGENDA
Indonesia Services Dialogue (ISD)
Public Forum on Competitive Services for Stronger Growth

9.00-9.05 Opening Remarks
Mr Chris Kanter, Vice Chairman, APINDO and Business Coordinator of the Indonesia Services Dialogue

9.05-9.20 Building Trade Competitiveness: Why Services Matter
Mr Gita Wirjawan, Minister of Trade

9.20-9.35 Investment in Services as a Driver of Growth
Dr Chatib Basri, Chair of BKPM (Indonesian Investment Coordinating Board)

9.35-9.50 The New Tourism Agenda
Dr Mari Pangestu, Minister of Tourism and the Creative Economy

9.50-11.15 Tourism, Travel and Connectivity: Pathways to National Growth
High Level Interactive Panel Discussion
Moderator: Ms Alexandra Dress-Gross (Senior Financial Sector Specialist – World Bank Jakarta)

• Dr.Bambang Susantono, Deputy Minister for Transport
• Mr Emirsyah Satar, CEO Garuda Indonesia and Vice Chairman, Kadin Indonesia
• Professor Christopher Findlay, Executive Dean, School of Professions, University of Adelaide
• Mr Eka Ginting, Rimba Raya Conservation, Founder of Indo.com
• Hotel Sector representative

11.15-11.40 Emerging Priorities in the Indonesia Services Sector Agenda and Contributions from the Indonesia Services Dialogue
Moderator: Mr Chris Kanter
• Dr Yose Rizal, Head Economics Department, CSIS and Research Co-Coordinator, Indonesia Services Dialogue
• Mr Iman Pambagyo, Director General, International Trade Cooperation, Ministry of Trade and Lead Government Coordinator, Indonesia Services Dialogue
• Dr DjismanSimanjuntak, Chair, CSIS Foundation and Research Co-Coordinator, Indonesia Services Dialogue

12.00-13.30 Lunch