Pemimpin/anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
bertemu pengamat dan insan pers untuk mendiskusikan perkembangan kepemimpinan
nasional, tujuan ideal dan situasi riil, serta bagaimana mekanisme memunculkan calon
baru pemimpin nasional dan bagaimana menambah sumber rekrutmen yang membuka
kesempatan atau peluang tokoh baru (regenerasi) dan partisipasi rakyat
Indonesia.
“Kami memiliki keresahan yang sama, bahkan
kejenuhan, atas kepemimpinan nasional menghadapi tahun 2014,” ujar Wakil Ketua
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Laode Ida, seusai acara di lantai 8 Gedung
Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5). Sumber
rekrutmen dan figur calon menjadi sorotan dalam pertemuan, termasuk etika
berpolitik pemimpin nasional yang berkuasa.
“Gerakan selanjutnya yang dilakukan
teman-teman adalah memunculkan ‘kapal selam’ di permukaan air. Banyak sekali
figur brighten and brightness,
orang-orang cemerlang yang memiliki integritas dan kredibilitas tetapi mereka mirip
‘kapal selam’. Kita memunculkan ‘kapal selam’ ini sehingga calon pemimpin
nasional tidak itu-itu saja, menjenuhkan. Harus ada figur baru. Kuncinya regenerasi.”
“Hasil survei yang hanya memunculkan calon itu-itu
saja karena mereka tidak terbuka menyatakan kesiapannya menjadi calon
pemimpinan nasional. Ke depan, Bung Ray Rangkuti (salah satu narasumber acara) membuka
kantor pendaftaran calon presiden agar orang-orang baru itu datang, menyatakan
kesiapannya, sehingga orang-orang baru itu bisa terpublikasikan atau
disosialisasikan.”
Senator asal Gorontalo Elnino Husein Mohi
menambahkan, pertemuan menyimpulkan bahwa memunculkan tokoh baru menjadi agenda
yang mendesak dan menyadarkan rakyat mengenai kemunculan tokoh baru kebutuhan nasional
masa depan. “Banyak yang bisa kita lakukan untuk memunculkan calon pemimpin nasional
yang baru agar kita tidak terlena atau terbuai nama-nama yang beredar sekarang.”
Untuk memunculkan tokoh baru itu maka dua
langkah dilakukan, yaitu mengubah perundang-undangan tentang pemilihan umum
presiden-wakil presiden dan mengubah mind
set rakyat Indonesia mengenai calon baru pemimpin nasional selain nama-nama
yang beredar sekarang. “Kita berusaha untuk mendukung kemunculan tokoh-tokoh
baru itu selain nama-nama yang beredar sekarang sebagai calon pemimpin nasional
yang baru.”
Mewakili pengamat, Direktur Eksekutif Lingkar
Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti mengakui bahwa pertemuan sangat intens mendiskusikan
perkembangan kepemimpinan nasional, tujuan ideal dan situasi riil. “Yang ideal,
tentu saja, harapan kita bagaimana melahirkan pemimpin nasional yang
antikorupsi dan mandiri, dan bagaimana menambah sumber rekrutmen. Isu-isu yang
jamak kita dengar.”
Jika menyerahkan sepenuhnya kepada
partai-partai politik mekanisme bagaimana memunculkan calon baru pemimpin
nasional dan bagaimana menambah sumber rekrutmen berarti kita mempersempit
kesempatan tokoh-tokoh baru. “Jika partai-partai politik tetap melakukan,
mekanismenya mesti jelas yang memungkinkan partisipasi rakyat Indonesia,
termasuk mengawasi jejak etika berpolitik mereka.”
Ia berharap, rakyat Indonesia turut serta menyelidiki
seluk-beluk calon baru pemimpin nasional jauh-jauh hari sebelum pemilihan umum
presiden-wakil presiden. “Kalau bisa, kita menyelidiki dua tahun sebelum
pemilihan umum. Bahkan berkembang ide untuk mulai memunculkan pemimpin lokal
atau pemimpin daerah yang berhasil untuk dipromosikan di tingkat nasional.
Begitu idealnya.”
“Tapi riilnya, karena kita hanya memiliki
waktu dua tahun, dan kemungkinan undang-undang tidak direvisi, maka titik
temunya ialah mendesak regenerasi. Kita sangat mengharapkan regenerasi,
setelahnya isu-isu antikorupsi, mandiri,” sambungnya. “Hasil pertemuan
menyepakati pentingnya regenerasi pemimpin nasional, dan bersamaan dengan itu melakukan
perubahan struktural dan kultural.
Perubahan struktural, misalnya, mendesak
partai-partai politik untuk berkenan memberi kesempatan kepada tokoh-tokoh yang
baru sebagai generasi calon baru pemimpin nasional; sedangkan perubahan kultural,
misalnya, mengubah mind set rakyat
atau menyadarkan mereka bahwa terdapat calon pemimpin yang baru selain
nama-nama yang beredar. “Di Republik ini bertaburan calon pemimpin visioner,
yang memiliki komitmen.”
Siaran pers ini dikeluarkan secara
resmi oleh
Bidang Pemberitaan dan Media Visual
Sekretariat
Jenderal DPD
Penanggungjawab:
M Linda
Wahyuningrum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar