![]() |
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution |
Jakarta-SATUMETER.COM
Ketua Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin
Nasution menghadiri pengeluaran perdana (launching)
uang kertas rupiah desain baru (up-grading)
pecahan 20000, 50000, dan 100000. Khusus uang kertas rupiah desain baru pecahan
100000 mengalami penambahan penulisan DEWAN PERWAKILAN DAERAH di gambar utama
bagian belakang.
Darmin
menjelaskan, elemen desain utama tidak berubah atau tetap seperti warna dominan,
bahan uang, gambar utama, dan ukuran uang. Resminya, BI mengeluarkan dan
mengedarkan ketiga pecahan hari Senin tanggal 31 Oktober 2011. “Khusus pecahan
100000 di gambar utama bagian belakang terdapat perubahan berupa penambahan penulisan
DEWAN PERWAKILAN DAERAH,” dalam sambutannya di Ruangan Serbaguna lantai 3
Menara Sjaruddin Prawiranegara Gedung BI, Jakarta, Jumat (28/10).
“Gambar gedung
yang semula bertulis MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
menjadi MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN
PERWAKILAN DAERAH. Perubahan dilakukan karena kami ingin menampilkan simbol lembaga-lembaga
negara yang benar.”
Jadi, pecahan
100000 tahun emisi 2004 tersebut mengalami penambahan penulisan DEWAN PERWAKILAN
DAERAH di gambar utama bagian belakangnya yang semula bertulis MAJELIS
PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT menjadi MAJELIS PERMUSYAWARATAN
RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH.
Darmin menegaskan,
“Uang rupiah media pelestarian nilai-nilai kepahlawanan sekaligus media
sosialisasi lembaga-lembaga perwakilan rakyat yang berperan penting bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara. Penerbitannya agak lama dan bekerjasama dengan
berbagai pihak, terutama menyangkut pemilihan gambar utama dan hak cipta,
penetapan bahan, dan unsur pengaman, selain teknis pencetakan.”
Kepada pers seusai
launching, Irman juga menegaskan bahwa
uang kertas rupiah desain baru pecahan 100000 merupakan media sosialisasi
lembaga-lembaga perwakilan rakyat, khususnya DPD. BI memanfaatkan momentum Hari
Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2011 untuk launching.
“Media sosialisasi yang mudah dan murah, bahwa selain ada Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) juga ada Dewan Perwakilan Daerah (DPD).”
Di bagian lain, Darmin
menjelaskan, tugas BI di bidang pengedaran uang adalah menyediakan jumlah uang
yang cukup, pecahan yang sesuai, dan kualitas yang baik. “Tugas BI di bidang
pengedaran uang sangat penting, karena ketersediaan jumlah uang yang cukup,
pecahan yang sesuai, dan kualitas yang baik akan memperlancar transaksi tunai
dan mendukung perekonomian nasional.”
Transaksi tunai
Darmin menambahkan,
sekalipun banyak melakukan transaksi e-payment
atau non-tunai, masyarakat negara-negara maju tetap memerlukan uang kertas dan
uang logam untuk transaksi tunai. “Masyarakat Indonesia pun masih menggunakan
banyak uang kertas dan uang logam untuk transaksi tunai yang jumlahnya
bertambah meskipun transaksi non-tunainya juga meningkat dari waktu ke waktu.”
Diharapkan, pengeluaran
dan pengedaran ketiga uang kertas desain baru tersebut mempermudah masyarakat
mengenali keasliannya tanpa alat bantu karena penambahan unsur pengaman. Diharapkan
pula, meningkatkan perlindungan masyarakat terhadap pemalsuan uang karena trend teknik pemalsuan dan kemajuan
teknologi cetak.
Kendati kualitas
dan kuantitas pemalsuan uang belum mengancam, penanggulangannya menjadi
perhatian BI. Saat ini di Indonesia ditemukan tujuh lembar uang palsu dari satu
juta lembar uang rupiah yang diedarkan. “Jumlah yang relatif kecil dibanding di
negara-negara lain,” Darmin menambahkan. Di Inggris ditemukan 293 lembar uang
palsu dari satu juta lembar uang yang diedarkan, di Amerika Serikat 99 lembar,
dan di Uni Eropa 55 lembar.
Membuka acara, Direktur
Direktorat Peredaran Uang BI Mohammad Dahlan menyatakan, pengeluaran perdana
bertujuan untuk meningkatkan keandalan pengamanan uang dan perlindungan
masyarakat terhadap pemalsuan uang. Up-grading
kali ini lanjutan up-grading uang
kertas rupiah pecahan 10000 bulan Juli 2010 yang lalu. “Desain baru ini
tersedia di seluruh kantor BI, baik di pusat maupun di daerah.”
Penyempurnaan
desainnya secara visual bersifat minor karena elemen desain utamanya tidak berubah
atau tetap seperti warna dominan, bahan uang, gambar utama, dan ukuran uang. Perubahan
elemen desain antara lain penambahan unsur pengaman rainbow printing yang berefek pelangi jika melihatnya dari sudut
pandang tertentu serta perubahan kode tuna netra (blind code) yang semula tidak kasat mata (invisible) menjadi kasat mata dan teraba kasar (cetak intaglio).
Siaran
pers ini dikeluarkan secara resmi oleh
Bidang Pemberitaan
dan Media Visual
Sekretariat Jenderal DPD
Penanggungjawab:
M Linda Wahyuningrum
SATU METER.COM. (SATUMETER UNTUK RODA DUA "ONE FOR TWO") JAKARTA